Tertulis, tak terlukis terang

Rasanya hati telah menangis
mengalun pada pikir tak logis

Ketika bayang tak lagi terukir
sejenak ilusi dalam pikir
tersusun dalam nota syair

Ini kisah berlumur hitam
terdiam dalam mata terpejam
hari hari kini terlihat kejam
membuat mata melihat suram

Bukan tak berdaya cinta
yang hanya cerita lewat tinta
tapi butiran rindu itu dimana
kenapa kini redup tak menyapa

Hujan rintik mengusap jiwa
di dada yang penuh lara
tak terbang menembus cakra
hanya meratap rasa kecewa

Maaf jika langkah berdarah
tak menahu ini sebuah salah
maaf jika kata tak bertuah
menahan pasir berserak amarah

Biarlah perjalanan cinta selalu
mengubur salah dalam waktu
biarlah langkah itu kembali
mengisi derai derai dalam mati

Hidup selalu berputar haluan
seketika dua hati tak sejalan
bagai bintang tiada rembulan

Apa harus diperbuat
untuk sebelum terlambat
bukan aku seorang pria hebat
geram di sudut sudut pekat

^Terimakasih Sahabat
6699

• Mencari mimpinya
• Lovebird
• Ada ada saja bareng hujan
• Rindu sahabat kecil
• Sawah yang bergoyang
• Ingin pulang
• Rupiah dimanakah
• [BN 2013] Perjalanan Menuju Jogja
• Terungkap lara
• Puisi atau Pisang (PP)
• Cintai istri
• Maaf salahku
• Tergantikan
• Dilema harus siapa
• Dia pergi
• Tangis siapa
• Gurau galau
• Bumi emosi
• Sendiri tanpanya
• Sepucuk nyanyian pagi
• Mencari melodi
• Beda